Assalamu'alaikum Wr Wb
salam hormat untuk kita semua...
Segala puji hanya milik Allah SWT yang menguasai segalanya
Semoga Allah SWT mengkaruniakan kepada kita semua hidayah dan kemampuan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap amal-amal kita, solawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya..Aamiin ya robbal 'aalamiin.
Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suara, gerak tubuhnya, ucapannya, kemampuan, dan kondisi sendiri, kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang di sebut dengan latah, mengada-ada, berpura-pura dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri, itu semua akan menjadi bencana yang tak mudah reda bagi pelakunya, oleh karena itu JANGAN LATAH !!!
Sejak jaman manusia pertama ciptaan Allah SWT, yakni Nabi Adam AS hingga nanti yang terakhir tak akan pernah ada dua orang yang sama persis rupanya, sekalipun dilahirkan kembar. Maka, mengapa masih saja ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan uamat/bangsa yang lain ?
Kita sama sekali berbada satu dengan yang lainnya oleh karena itu jangan memaksakan diri untuk berbuat latah dan meniru-niru kepribadian oranglain. Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter sendiri.
" Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya( masing-masing)." ( QS. Al Baqarah : 60 )
" Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya ( sendiri ) yang menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah kamu ( dalam berbuat ) kebaikan." ( QS. Al Baqarah : 148 )
Mari kita semua berusaha untuk hidup sebagaimana kita diciptakan, tidak mengubah suara, mengganti intonasinya, dan tidak pula merubah cara jalan. Mari juga kita berusaha menjadikan wahyu ilahi sebagai tuntunan dengan tidak melupakan kondisi dan karakter kita masing-masing.
Umat manusia dengan berbagai macam tabiat dan wataknya, sama seperti alam tumbuhan ada yang manis dan asam, bahkan ada yang pahit, dan ada yang panjang dan juga ada yang pendek. sepeti itulah harusnya umat manusia . Pisang tidak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan pisang akan tampak jika menjadi pisang bukan jambu.
Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena itu jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Semoga bisa mengambil manfaat
Wassalamu'alaikumWr Wb
Referensi : Latahzan , DR. Aidh Al Qorny
salam hormat untuk kita semua...
Segala puji hanya milik Allah SWT yang menguasai segalanya
Semoga Allah SWT mengkaruniakan kepada kita semua hidayah dan kemampuan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap amal-amal kita, solawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya..Aamiin ya robbal 'aalamiin.
Orang-orang yang lupa dengan dirinya sendiri, suara, gerak tubuhnya, ucapannya, kemampuan, dan kondisi sendiri, kebanyakan akan meniru-niru budaya bangsa lain. Dan itulah yang di sebut dengan latah, mengada-ada, berpura-pura dan membunuh paksa bentuk dan wujud dirinya sendiri, itu semua akan menjadi bencana yang tak mudah reda bagi pelakunya, oleh karena itu JANGAN LATAH !!!
Sejak jaman manusia pertama ciptaan Allah SWT, yakni Nabi Adam AS hingga nanti yang terakhir tak akan pernah ada dua orang yang sama persis rupanya, sekalipun dilahirkan kembar. Maka, mengapa masih saja ada orang-orang yang memaksa diri untuk menyamakan perilaku dan kepribadiannya dengan uamat/bangsa yang lain ?
Kita sama sekali berbada satu dengan yang lainnya oleh karena itu jangan memaksakan diri untuk berbuat latah dan meniru-niru kepribadian oranglain. Tetaplah berpijak dan berjalan pada kondisi dan karakter sendiri.
" Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya( masing-masing)." ( QS. Al Baqarah : 60 )
" Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya ( sendiri ) yang menghadap kepadanya. Maka, berlomba-lombalah kamu ( dalam berbuat ) kebaikan." ( QS. Al Baqarah : 148 )
Mari kita semua berusaha untuk hidup sebagaimana kita diciptakan, tidak mengubah suara, mengganti intonasinya, dan tidak pula merubah cara jalan. Mari juga kita berusaha menjadikan wahyu ilahi sebagai tuntunan dengan tidak melupakan kondisi dan karakter kita masing-masing.
Umat manusia dengan berbagai macam tabiat dan wataknya, sama seperti alam tumbuhan ada yang manis dan asam, bahkan ada yang pahit, dan ada yang panjang dan juga ada yang pendek. sepeti itulah harusnya umat manusia . Pisang tidak perlu mengubah diri menjadi jambu, sebab harga dan keindahan pisang akan tampak jika menjadi pisang bukan jambu.
Begitulah, sesungguhnya perbedaan warna kulit, bahasa, dan kemampuan kita masing-masing merupakan tanda-tanda kebesaran Sang Maha Pencipta. Karena itu jangan sekali-kali mengingkari tanda-tanda kekuasaan-Nya.
Semoga bisa mengambil manfaat
Wassalamu'alaikumWr Wb
Referensi : Latahzan , DR. Aidh Al Qorny
Comments
Post a Comment
terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar